Halaman

Kamis, 07 Maret 2013

W A N I T A


Jika ada 1000 wanita "berjihad di rumahnya", maka salah satunya adalah saya !

Jika ada 100 wanita "berjihad di rumahnya", maka salah satunya adalah saya !

Jika ada 10 wanita "berjihad di rumahnya", maka salah satunya adalah saya !

Jika tinggal 1 wanita saja yg mau "berjihad di rumahnya", maka wanita itu adalah saya !

Kenapa saya sengotot itu ?

Wanita oh wanita..
Madrasah pertama..
Pendidik utama..

Apa kalian melihat kondisi anak bangsa hari ini ?

Anak yang berasal dari negeri dengan penduduk Muslim terbesar, banyak yang tidak bisa baca Al-Qur'an..

Anak yang berasal dari negeri dengan penduduk Muslim terbesar, tidak mengidolakan Rasulullah, malah jadi k-pop mania. Juga aktris dan aktor barat sana.

Anak yang berasal dari negeri dengan penduduk Muslim terbesar, ternyata 65% 'gadis'nya tidak lagi perawan..

Anak yang berasal dari negeri dengan penduduk Muslim terbesar, banyak yang terlibat tawuran.

Anak yang berasal dari negeri dengan penduduk Muslim terbesar, banyak yang mengonsumsi narkotika dan minuman keras..

Dimana para ibu ?
Mereka lari dari medan perjuangan..

Dimana para ibu ?
Mereka sibuk mengejar "kesetaraan gender"..

Dimana para ibu ?
Mereka menyulam sesuatu yang mereka sebut dengan KARIER.

Dimana para ibu ?
Yang bahkan memberikan ASI eksklusif 6 bulan saja tidak mau.

Dimana para ibu ?
Yang anaknya biar di serahkan pada PAUD saja, tidak ada waktu mengajarinya.

Dimana para ibu ?

Dimana ?

Apakah status "ibu rumah tangga" itu begitu hina ? Rendah ? Memalukan ?

Ah!

Banyak yang lari dari medan juang, padahal 'perang' ini bukan pakai pedang. bukan pakai kekerasan. tapi justru cinta dan kasih sayang..
Juga perhatian..
Uang bukan sumber kebahagiaan, anak baik bukan disebabkan orangtuanya punya banyak uang. Anak baik karena orangtuanya KONSISTEN menanamkan kebaikan dalam diri anaknya.

Wanita..
Amanah berat itu ada di pundakmu ! Anak-anak itu kelak akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Rabb-Mu..

Jika semua wanita di negeri ini sungguh-sungguh menjalankan tugasnya yang sebenarnya, jika semua wanita di negeri ini 'back to home' utk mengurus anak-anaknya, niscaya, kondisi negeri ini akan membaik..

Insya Allah..

Apakah "berjihad di rumah" itu berarti terbelakang ? Bukankah segala sesuatu itu bermula dari rumah ? Orang besar 'tercipta' dari ibu yang luar biasa..
Orang hebat terlahir dari ibu yang pandai motivasi anaknya..
Bukankah 'mencetak' generasi yg berakhlak mulia, yang berguna bagi bangsa dan agama, adalah juga KARIER yang begitu gemilang ?

Dan apakah rumah adalah penjara ? Yang merenggut segala kebebasan seorang wanita ? Saya rasa Tidak ! Banyak hal yang bisa kita lakukan di dalamnya. Meng-eksplor diri, mengembang minat jadi bakat, bakat jadi profesi, profesi jadi uang. Banyak kok profesi yang bisa menghasilkan uang tanpa harus kerja kantoran, wirausaha gitu. Hmm, atau paling tidak -menurut hemat saya- profesi gurulah yang cukup pas untuk seorang ibu. Di saat anak sekolah libur, guru juga libur. 'Jam terbang' guru itu tidak banyak.

Dan pikiran saya melambung jauh..
Berpikir jika semua ibu rumah tangga itu tertarbiyah dengan baik, niscaya akan dapat mentarbiyah anak dengan baik pula.

Ya! Tarbiyah memang bukan segalanya, tapi segalanya bermula dari tarbiyah.

Ayo ubah negeri ini dengan menciptakan kader akhwat yang cinta tarbiyah, agar ia pandai mentarbiyah.

Karna hancurnya suatu bangsa juga disebabkan oleh hancurnya wanita bangsa tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar