01. samar betul bagi kita masa depan yang dijelang anak-anak | apakah di masa depan ia masih taat Islam atau berontak
02. kita jalani Islam dengan penuh ketaatan | namun tiada jaminan pada keturunan
03. walau pada masa kecil anak kita dengan Islam sudah terbiasa | di masa depan akan banyak waktunya diajar teman bukan orangtua
04. mendidik anak di zaman ini benar mengkhawatirkan | disaat dosa dan maksiat menjadi bagian hidup dan kewajaran
05. maka kita takjub dengan ibu yang melalaikan saat anak bertumbuh | padahal itulah saatnya dia belajar agama pada ibunya secara penuh
06. uang takkan pernah ada cukupnya | masa perkembangan anak tiada gantinya
07. dengan beribu alasan peran ibu mulai hilang terganti | digantikan oleh pembantu yang dengan agama tidak mengerti?
08. sementara wanita berbangga dengan berapa banyak penghasilan dirinya | mencoba mencari eksistensi diri dari uang yang tidak seberapa
09. "lalu bila tidak bekerja untuk apa tinggi bersekolah?" | inilah pemahaman salah kaprah pangkal dari generasi musibah
10. justru diperlukan ibu berpendidikan tinggi | untuk mendidik anak-anak agar ranggi
11. jangan berpikir seolah sayang bila pendidikan tinggi | hanya untuk mendidik anak dan rumah tangga ia dipakai
12. seolah-olah ibu rumah tangga pekerjaan tanpa perlu pengetahuan | padahal jadi ibu adalah pekerjaan sulit penuh tantangan
13. menjadi idola bagi anak-anak itu usaha luar biasa | tak banyak wanita yang sukses melakukannya
14. jangan heran bila satu saat anak melawan ibunya | wajar saja dia lebih sering bertemu teman dibanding orangtua
15. uang tidak bisa membeli ketaatan dan kepatuhan anak | atas waktu ibunya bukan kantor yang punya namun anak lebih berhak
16. tapi terkadang hidup memang menyudutkan wanita yang terpaksa bekerja | maka kita bertanya pada suaminya yang seharusnya dia
17. atau ada wanita hidup membesarkan anak sendiri | kita hanya berdoa Allah beri kekuatan kesabaran dan solusi
18. namun nasihat ini bagi wanita-wanita yang mungkin belum sadar | bahwa ada yang jauh lebih penting dari uang dan jabatan sekedar
19. karena karir terbaik wanita adalah menjadi ibu | maka pantaskan diri dengan iman dan ilmu
20. gagal pekerjaan bisa diulang kapan saja | gagal menjadi ibu hanya penyesalan tersisa
21. atau jangan-jangan emas perak sudah lebih menarik dari surga | hingga kita membandingkan antara harta dan pahala?
22. bila tidak tahu darimana memulai jadi ibu yang baik bagi anak | maka mulailah dengan memberikan waktu baginya yang paling banyak
23. karena taat itu asalnya dari cinta | cinta tumbuh dari waktu bersama-sama
24. lebih banyak berkisah padanya lebih banyak memeluknya | mudah-mudahan lebih taat pada Allah jadinya dia karena ibunya
25. semua sulit dan susah itu akan terganti sempurna | saat mereka berucap "karena Allah aku menyayangi bunda"
-Ustadz Felix Siauw-
02. kita jalani Islam dengan penuh ketaatan | namun tiada jaminan pada keturunan
03. walau pada masa kecil anak kita dengan Islam sudah terbiasa | di masa depan akan banyak waktunya diajar teman bukan orangtua
04. mendidik anak di zaman ini benar mengkhawatirkan | disaat dosa dan maksiat menjadi bagian hidup dan kewajaran
05. maka kita takjub dengan ibu yang melalaikan saat anak bertumbuh | padahal itulah saatnya dia belajar agama pada ibunya secara penuh
06. uang takkan pernah ada cukupnya | masa perkembangan anak tiada gantinya
07. dengan beribu alasan peran ibu mulai hilang terganti | digantikan oleh pembantu yang dengan agama tidak mengerti?
08. sementara wanita berbangga dengan berapa banyak penghasilan dirinya | mencoba mencari eksistensi diri dari uang yang tidak seberapa
09. "lalu bila tidak bekerja untuk apa tinggi bersekolah?" | inilah pemahaman salah kaprah pangkal dari generasi musibah
10. justru diperlukan ibu berpendidikan tinggi | untuk mendidik anak-anak agar ranggi
11. jangan berpikir seolah sayang bila pendidikan tinggi | hanya untuk mendidik anak dan rumah tangga ia dipakai
12. seolah-olah ibu rumah tangga pekerjaan tanpa perlu pengetahuan | padahal jadi ibu adalah pekerjaan sulit penuh tantangan
13. menjadi idola bagi anak-anak itu usaha luar biasa | tak banyak wanita yang sukses melakukannya
14. jangan heran bila satu saat anak melawan ibunya | wajar saja dia lebih sering bertemu teman dibanding orangtua
15. uang tidak bisa membeli ketaatan dan kepatuhan anak | atas waktu ibunya bukan kantor yang punya namun anak lebih berhak
16. tapi terkadang hidup memang menyudutkan wanita yang terpaksa bekerja | maka kita bertanya pada suaminya yang seharusnya dia
17. atau ada wanita hidup membesarkan anak sendiri | kita hanya berdoa Allah beri kekuatan kesabaran dan solusi
18. namun nasihat ini bagi wanita-wanita yang mungkin belum sadar | bahwa ada yang jauh lebih penting dari uang dan jabatan sekedar
19. karena karir terbaik wanita adalah menjadi ibu | maka pantaskan diri dengan iman dan ilmu
20. gagal pekerjaan bisa diulang kapan saja | gagal menjadi ibu hanya penyesalan tersisa
21. atau jangan-jangan emas perak sudah lebih menarik dari surga | hingga kita membandingkan antara harta dan pahala?
22. bila tidak tahu darimana memulai jadi ibu yang baik bagi anak | maka mulailah dengan memberikan waktu baginya yang paling banyak
23. karena taat itu asalnya dari cinta | cinta tumbuh dari waktu bersama-sama
24. lebih banyak berkisah padanya lebih banyak memeluknya | mudah-mudahan lebih taat pada Allah jadinya dia karena ibunya
25. semua sulit dan susah itu akan terganti sempurna | saat mereka berucap "karena Allah aku menyayangi bunda"
-Ustadz Felix Siauw-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar