Halaman

Senin, 25 November 2013

Sugesti Mistis


Sore ini begitu indah seperti sore-sore sebelumnya di minggu ini. Matahari turun perlahan, menyisakan gurat oranye-merah-keunguan. Begitu indah dan mempesona. Namun sore ini aku tidak bisa melihatnya utuh karna terhalang pohon-pohon yg menjulang tinggi.
Aku tetap bersyukur dengan hari ini, takdirNya untukku. Aku masih bisa melihat keindahan dunia ini, kilau lampu jalan dan gedung tinggi di malam hari. Aku masih bisa menghirup udara segar alam nan hijau. Aku masih bisa terus melangkahkan kaki ini, menjelajahi setiap tempat yg ditakdirkanNya untukku.
Malam ini, aku masih diizinkan
merasakan rasa yg mistis saat melihat gedung tinggi yg berada dibilangan Jakarta Selatan. Gedung yg sudah tidak digunakan dan tak berpebghuni namun masih berdiri tegak, masih terlihat gagah, dengan gaya arsitekturnya yg menawan. Gedung yg dikelilingi jalan utama, jalan tol, halte transjakarta, dan stasiun kereta.
Entah mengapa, saat ku melihat gedung tersebut di senja ini, ada rasa mistis yg menyelinap dalam benakku. Ada keinginan memotret bangunan tersebut, memotret keadaan jalan protokol di hadapan gedung tersebut, namun ada rasa takut untuk melakukannya yg akhirnya aku mempercepat langkah menuju loket halte. Aku tak berani melihat bangunan tersebut.
Aku menuju tempat, masih dibilangan Jakarta Selatan. Tempat yg menjadi tujuan utama bagi satiap orang yg ingin menikmati makan malam di luar rumah.
Selepas naik bus transjakarta, aku menuju sebuah gedung berlantai 10 di dekat sebuah stadion ternama di Jakarta. Aku terus berjalan melewati keramaian di tempat ini, percakapan orang-orang yg berkumpul dengan rekan-rekannya, aroma masakan dari setiap resto, dan alunan musik pop yg panggungnya berada dihadapan sebuah kampus milik pengusaha besar di negeri ini. Hingga sampai di basement gedung berlantai 10. Masuk lift menuju lantai 7 untuk menemui seseorang yg telah menungguku satu jam yg lalu.
Ada rasa yg sama seperti melihat gedung tak berpenghuni saat didalam lift. Aku mencoba menjaga pikiran dan sugesti supaya hatiku tetap tenang didalam lift sendirian. "ting", pertanda lift sudah berada di lantai 7. Aku bergegas keluar, meletakkan tas dalam loker, dan menemui seseorang yg menungguku di dalam ruangan yg berisi buku-buku.
Aku menceritakan hari ini milikku kepadanya, kami bertukar cerita tentang hari ini milik masing-masing. Tempat ini sudah sepi pengunjung, mungkin aku pengunjung terakhir hari ini. Kami meminjam sebuah buku untuk tugas salah satu mata kuliah jurusan.
Sebelum kami beranjak meninggalkan tempat ini, kami sempatkan melihat pemandangan malam ibukota dari lantai 7. Indah, menawan, dan kontras. Kerlip lampu disetiap bangunan mempercantik pemandangan malam ini. Ingin memotretnya, namun lagi lagi aku tak berani.
Entah perasaan apa hari ini, rasa mistis, sugesti misteri tentang yg gaib.

Depok-Cawang-Kuningan
23 November 2013

1 komentar:

  1. Blognya Udah Bagus, Cuma Tinggal Di susun Aja Postinganya biar gk langsung Scroll Off ke bawah semua postinganya.
    terima kasih.

    BalasHapus